andrias puguh(071644041)

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi memegang peranan yang sangat penting bagi dunia pendidikan sebagai sarana saling berhubungan, saling berbagi pengalaman, saling belajar dan saling meningkatkan kemampuan intelektual. Karena sangat penting guna dan fungsinya, mata pelajaran Bahasa Indonesia sudah diberikan di Sekolah Dasar sejak kelas I sampai dengan kelas VI. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan ketrampilan berbahasa yang baik dan benar, bahasa lisan maupun bahasa tulis.

Kemampuan dalam menentukan bahasa tulis, fungsi gramatikal seperti subjek, predikat, objek dan hubungannya diantara fungsi-fungsi itu masing-masing harus nyata. Begitu juga dengan huruf besar, pemakaian tanda baca, penulisan singkatan, pemenggalan kata dan cara menyusun kalimat perlu memperhatikan kaidah-kaidah Bahasa Indonesia tulis yang benar.
Selanjutnya, Moeliono (1992 : 7) mengatakan, Ragam tulisan juga mempunyai suatu kelebihan. Upaya seperti huruf besar, huruf miring, tanda kutip, paragraf atau alinea, tidak mengenal padanan yang sama jelasnya dalam ujaran.
Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan yang menjadi pondasi untuk jenjang pendidikan selanjutnya. Oleh karena itu, apabila anak usia SD telah memiliki kemampuan dalam berbahasa Indonesia dengan baik (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) maka akan mempermudah dalam berkomunikasi dan menuangkan gagasan ke dalam bentuk tulisan, memahami maksud dan tujuan wacana atau tulisan.
Untuk itu, dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia tersebut, guru perlu memperkenalkan model pembelajaran yang dapat menjadikan suasana belajar siswa akan lebih menikmati suasana dengan keinginan belajar siswa. Dengan memperkenalkan model pembelajaran yang dapat melibatkan semua siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran, pencapaian tujuan pembelajaran akan lebih efektif dan hasil kegiatan pembelajaran akan lebih nyata hasilnya.
Menurut Hamalik (2001), guru dituntut untuk memiliki kemampuan mendesain program pembelajaran sekaligus menentukan strategi instruksional yang harus ditempuh. Para guru harus memiliki ketrampilan memilih dan menggunakan metode / model mengajar untuk diterapkan dalam sistem pembelajaran yang efektif.
Oleh karena itu, guru dipandang sebagai agen modernisasi dalam segala bidang. Dalam melakukan usaha pencapaian tujuan pendidikan di Sekolah, guru berperan penting dalam menggunakan model pembelajaran dan cara untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
Sepengetahuan penulis, anak-anak lulusan SD pada umumnya belum mempunyai kemampuan yang memadai dalam Bahasa Indonesia terutama ketrampilan menulis khusunya menulis deskriptif Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Padahal kemampuan itu penting bagi siswa untuk bekal di kehidupannya dalam hal memaparkan rincian atau detail tentang suatu objek,
Dari permasalahan tersebut, penulis akan melakukan suatu kegiatan penelitian tindakan kelas (action research) berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran dalam peningkatan ketrampilan menulis deskriptif siswa kelas IV SDN Rengel 03 Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban Tahun Pelajaran 2009 / 2010. model pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian yang akan dilakukan ini adalah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Mengapa harus model pembelajaran CTL ?
Sejauh ini, pendidikan di Indonesia masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah dijadikan pilihan utama strategi belajar. Untuk itu diperlukan sebuah strategi baru yang lebih membudayakan siswa untuk lebih aktif.
Anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa.
Lebih spesifik alasan pemilihan model CTL ini karena proses belajar dalam CTL, siswa sendiri yang mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri, anak belajar dari mengalami, mencatat sendiri pola-pola bermakna dari pengetahuan baru dan bukan dibeti begitu saja oleh guru.
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model CTL ini diharapkan kemampuan siswa dalam menulis deskriptif Bahasa Indonesia mengalami peningkatan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas dengan judul “Peningkatan Ketrampilan Menulis Deskriptif Bahasa Indonesia dengan Menggunakan model Pembelajaran Contextual teaching and Learning (CTL) pada Siswa Kelas IV SDN Rengel 03 Kevamatan Rengel Kabupaten Tuban Tahun Pelajaran 2009/2010” tersebut, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1.Bagaiamanakah dampak penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and learning (CTL) terhadap ketrampilan menulis deskriptif Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN Rengel 03 Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban tahun pelajaran 2009/2010 ?
2.Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran Contextual Teaching and learning (CTL) terhadap ketrampilan menulis deskriptif Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN Rengel 03 Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban tahun pelajaran 2009/2010 ?
3.Apakah dengan mengimplementasikan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan ketrampilan menulis deskriptif Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN Rengel 03 Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban tahun pelajaran 2009/2010 ?

C.Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1.Dampak penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and learning (CTL) terhadap ketrampilan menulis deskriptif Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN Rengel 03 Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban tahun pelajaran 2009/2010.
2.Pelaksanaan model pembelajaran Contextual Teaching and learning (CTL) terhadap ketrampilan menulis deskriptif Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN Rengel 03 Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban tahun pelajaran 2009/2010.
3.Apakah dengan mengimplementasikan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan ketrampilan menulis deskriptif Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN Rengel 03 Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban tahun pelajaran 2009/2010.

D.Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan mempunyai kegunaan sebagai berikut :
1.Bagi Guru SD
Menambah wawasan dan pengetahuan dalam peningkatan ketrampilan menulis deskriptif Bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) siswa kelas IV.


2.Bagi Siswa
Memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran khususnya tentang menulis deskriptif Bahasa Indonesia dan memberi motivasi belajar siswa.
3.Bagi Sekolah
Bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis deskriptif Bahasa Indonesia.
4.Bagi Peneliti Lainnya
Diharapkan bisa dipakai sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya pada masalah peningkatan ketrampilan menulis deskriptif Bahasa Indonesia.

Readmore.